Senin, 22 Desember 2008

Pacaran Sehat ??? Gimana ???


Mungkin sebagian dari kita pernah menanyakan hal tersebut ke teman, sahabat atau bahkan ke orang tua. Apa mesti minum obat, vitamin, atau malah pake jimat ? Hehehe… Pacaran sehat adalah pacaran yang nggak “macem-macem.” Atau boleh dibilang gaya pacaran yang sehat sehat yaitu pacaran yang bermanfaat ‘n bertanggung jawab. Semua hal di dunia ini pasti ada sisi positif dan negatifnya, termasuk juga pacaran. Pacaran sih boleh2 aja, tapi harus mengerti batasannya, apa yang boleh dan gak boleh dilakukan. Singkatnya, pacaran "sehat" harus jadi pilihan kita kalau enggak mau kena akibatnya.

Nah, berikut ini adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya gaya pacaran kita termasuk kategori yang sehat:

1. Sehat Fisik Tidak adanya kekerasan dalam berpacaran. Ini berarti bahwa cowok tidak dibenarkan berbuat seenaknya terhadap kaum cewek.

2. Sehat Emosional Bila kita menjalin hubungan dengan seseorang, pastinya kita ingin mempunyai rasa nyaman, saling pengertian, dan juga keterbukaan. Maksudnya adalah agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.

3. Sehat Sosial Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga dan kita tidak selalu fokus hanya pada pacar saja.

4. Sehat Seksual Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.

Memang banyak hal yang harus dipertimbangkan kalo kita mau pacaran, selain penjelasan di atas tentunya. Tapi, buat kalian yang udah pada pacaran, coba deh kaji ulanggaya pacaran kalian, sudah sehat atau baru setengah sehat, atau jangan-jangan nggak sehat sama sekali…?? Sebelum terlanjur, cepet ambil keputusan…!

Tips Tips Buat Climbers


Jika anda baru dalam hal rock climbing, tips berikut ini hanya untuk mengingatkan anda.

1. Carilah petunjuk yang benar sebelum melakukan pemanjatan diluar.
Jangan berasumsi bahwa kemampuan anda yang dipelajari dan didapat dari climbing gym (wall) bisa ditranslate kan pada tebing alam. Dan jangan berasumsi
teman yang berpengalaman akan tahu semua yang anda ingin ketahui.

2. Formulakan rencana pemanjatan dengan teman memanjat anda sebelum memulai pemanjatan.
Jika anda bertindak sebagai leading, apa yang akan ada lakukan di puncak? akankah anda melangkah, meloncot atau tiarap? Apakah panjang tali anda cukup untuk membawa kembali anda turun? Walaupun anda belaying atau toproping, sangat perlu untuk tahu mengenai hal ini. Banyak pemanjatan yang eror dikarenakan oleh rencana pemanjatan mereka tidak jelas dari awal pemanjatan.

3. Back up system, dan jangan pernah percayakan hidup anda pada single pro.
Gunakanlah pengaman ganda, jadi jika satu point gagal maka yang lain akan menjadi penyelamat anda. Sebagai contoh, jangan pernah top rope dengan hanya satu pengaman (termasuk bolts), buatlah dua meskipun berarti akan menelantarkan satu carabiners. Pada rute sport, cantelkan pada dua buah pengaman dengan mengunakan dua buah quickdraws, bukan satu. Untuk lebih yakin mintalah seluruh tim anda untuk mengecek simpul, buckle harness dan alat belay.

4. Toprope lah pada peralatan pribadi anda bukan pada fixed anchors.
Tali akan membuat anchors menjadi friksi. Lakukanlah sesuatu untuk pemanjat lain dan jagalah ketahanan usia dari anchors dengan melakukan toproping dari quickdraws anda sendiri, atau mungkin lebih suka dengan screwgate carabiners pada sling. Bisa juga anda menjaga setiap anchor dan tali anda dengan cara rappeling dari pada turun dengan slacking.

5. Cek system sebelum anda memutuskan untuk turun.
Jika anda turun akan turun, pastikan belayer anda siap menahan tubuh anda lewat tali sebelum anda melepaskan pengaman anda. Jika anda turun dengan rappeling, lakukanlah ini buat anda. Dengan cara ini anda bisa yakin bahwa anda terikat dengan benar pada tali dan sistemnya benar-benar dilakukan dengan benar. Juga jangan lupa untuk memeriksa anchors pengaman, jika anda tidak yakin dengan pengaman tersebut, buatlah pengaman backup sebelum turun.

6. Komunikasi
Climbing atau pemanjatan adalah kegiatan partnership. Jika anda tidak bisa berbicara atau berteriak, maka ciptakanlah suatu sistim komunikasi diam, seperti menarik-narik tali, yang akan menjadikannya sebagai pengirim pesan pada partner anda. Sekali lagi rencanakanlah sistem komunikasi sebelum anda meninggalkan permungkaan tanah.

7. Jika anda tidak yakin, jangan lakukan
Jangan mencoba untuk bergantung dan turun dengan memakai anchor yang anda tidak percayai 100% apakah tidak terikat atau terikat secara benar. Jika tidak yakin sebaiknya anda turun dengan cara rappeling, dan buatlah anchor backup sebelumnya.